PROSES PROTOTYPING
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Komputer dan Jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/j asaAPERSEPSI
Dalami bab ini, kita akan membuat analisa dan langkah kerja dalarn menibuat prototype produk
perangkat keras. Kegiatan prototype disebut juga prototyping.
Kegiatan ini merupakan kegiatan esensial karena dalam prototyping terdapat fase uji coba
barang. Untuk itu, mari kita pelajari bab berikut dengan saksama!
AYO PAHAMI
A. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE
Pembuatan prototype disebut dengan prototyping. Tujuan dari prototyping adalah sebagai
penguji daya tahan bentuk usaha yang ingin kita buat.
Inovasi bertahap adalah keadaan di mana suatu badan usaha tidak bisa dibuat dalam bentuk
prototype. Inovasi bertahap biasanya menyesuaikan keadaan di dunia nyata. Dengan
adanya kegiatan prototyping, para wirausahawan, khususnya enterpreneur akan
mengetahui keunggulan dan kelemahan badan usaha yang dibangunnya.
1. Kegiatan Prototyping sebagai Artefak dalam Pembuatan Desain
Prototype dapat dianggap sebagai bentuk artefak, baik dalam tingkatan berdiri sendiri
atau menjadi bagian dalam sebuah desain. Bila dilihat sebagai artefak, prototype
mengandung karakteristik sebagai berikut: mendukung kreativitas, membantu
pengembang untuk menangkap dan menghasilkan ide, memfasilitasi pengembang dan
memberikan informasi yang relevan tentang pengguna prototype. Prototype dapat
mendorong terjadinya komunikasi dan membantu para wirausahawan dengan
konsumen dalam berinteraksi untuk menyempurnakan badan usaha yang dibangun.
Kita bisa menganalisa kegiatan prototyping berdasarkan 4 dimensi, yakni:
a. Dimensi Representusi
Dimensi representasi berarti menggambarkan bentuk prototype, misalnya kumpulan
kertas, sketsa atau simulasi komputer. Prototyping lebih cenderung kepada
pembuatan iklan, produk, dan pertimbangan tempat yang akan digunakan serta
perhitungan aspek finansial.
b. Dimensi Presisi
Dimensi presisi menggambarkan tingkat ketelitian prototype yang akan dievaluasi.
Dalam dimensi tersebut, prototype dibagi menjadi 3 yakni infonnal, kasar, atau halusc. Dimensi Interuktf
Dimensi interaktif menggambarkan sejauh mana hubungan antara konsumen dengan
prototype yang dibuat oleh seorang wirausaha.
d. Dimensi Evolusi
Dimensi evolusi menggambarkan prediksi siklus hidup dari suatu prototype,
misalnya. prototype tersebut bersifat sekali pakai atau permanen.
2. Tahapan Tahapan dalam Prototyping
Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikata merupakan tahap-tahap yang dipercepat.
Strategi utama dalam prototyping adalah pekerjaan yang mudah terlebih dahulu dan
sampaikan hasilnya kepada pengguna sesegera mungkin.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan yang menerangkan tentang tahap-tahap
dalam prototypingHarris (2003) membagi prototyping dalam enam tahapan. Tahapan-tahapan tersebut
antara lain:
a. Mengidentiiikasi model prototype. Dalam bagian ini, pihak wirausahawan atau
enterpreneur menjadi mengerti apa saja yang ada di dalam badan usaha yang
mereka buat.
b. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor,
spreadsheet, database,pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided
System Engineering).
c. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk
tujuan demonstrasi.
d. Siapkan prototype USD (User ’s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian-
bagian dari perangkat lunak yang diprototypekan.
e. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan
perubahan jika diperlukan.
f. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh dengan
melakukan penghilangan kode-kode yang tidak dibutuhkan, penambahan program-
program yang memang dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak
secara berulang.
3. Faktor-Faktor Penentu dalam Proses Strategi Pembuatan Prototype
Berikut adalah faktor-faktor yang ada di dalam strategi prototyping.
a. Prototyping bisa berupa sebuah subsistem atau serangkaian dari beberapa
subsistem, atau keseluruhan system
Ketika kita akan membuat sebuah sistem yang besar, mungkin hal terbaik yang bisa
dilakukan adalah memecahnya menjadi subsistem-subsistem yang lebili kecil yang
masing-masing subsistem dapat dianalisa berdasarkan strategi yang paling optimal.
b. Melakukan prototyping atas bermacam-macam konsep dengan melakukan
prototyping atas satu konsep
Ketika hanya ada satu atau dua konsep saja yang kemungkinan besar akan dipilih
untuk dikembangkan, maka perkembangan prototype dalam jumlah banyak pada
masa awal akan memberikan umpan balik penting bagi perancang.c. Prototype iterative vs prototype per konsep
Faktor ini berkaitan dengan pertanyaan "apakah masuk akal untuk membuat
prototype yang dapat digunakan di dalam semua permasalahan atau hanya berfokus
pada kebutuhan desain dalam aspek tertentu sebelum menambah kebutuhan desain
di aspek lain?
d. Prototype bisa merupakan kerja virtual (Analisa CAD, FEA, CFD, dan lain-lain)
atau fisik
Analisa kompleks biasanya akan lebih mudah dilakukan oleh komputer dibanding
dengan kemampuan manusia. Sehingga, pengembangan model CAD akan membuat
balk perkembangan prototype ataupun produk akhir menuai keuntungan produksi.
Namun, ada pula umpan balik yang bisa didapatkan oleh perancang, hanya jika para
perancang membuat prototype fisik.
e. Pembuatan prototype bisa dilakukan oleh pihak luar, bisa juga dengan
menggunakan metode rapid prototyping atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
Melakukan outsourcing (menyerahkan urusan kepada pihak luar) dapat
membengkakkan biaya dan waktu. Namun, pembuatan prototype secara outsourcing
dapat membuat tim perancang terfokus pada aspek lain. Selain itu, tim perancang
juga dapat mencari bahan bahan yang tidak dapat ditemukan di dalam perusahaan.
Dengan menggunakan metode rapid prototyping, perancang dapat mempercepat
produksi prototype yang akan dievaluasi. Yang terakhir, pembuatan prototype bisa
dilakukan di dalam perusahaan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling murah
namun berpotensi membuang buang waktu.
f. Fisik pada suatu prototype dapat dibuat ukuran skala
Jika kita berurusan dengan produk yang berukuran besar, seperti kapal dan pesawat
terbang, maka kita tidak akan mungkin membuat prototype yang sama ukurannya
dengan produk akhirnya (kecuali untuk keperluan uji akhir). maka dari itu, kita bisa
membuat skala fisiknya untuk mengetes aspek-aspek tertentu dalam desain produk
tersebut.
g. Hasil akhir suatu bentuk usaha dapat dibuat skala lewat prototype
Mungkin merupakan suatu hal yang bagus apabila perancang dapat merancang
prototype yang mampu mencakup beberapa persyaratan desain dalam satu waktu.
Hal ini bertujuan agar perancang dapat membuat evaluasi atas fitur yang diharapkanada pada produk tersebut. Dengan adanya skala fungsi, maka perancang akan merasa
lebih mudah dalam menguji prototype dan produk final yang memiliki sifat lebih
kuat. Tapi, skala fungsional pada prototype dapat menjadi masalah apabila harus
melakukan antar-muka dengan beberapa prototype untuk membangun satu desain
produk akhirt
4. Pendekatan-Pendekatan dalam Prototype
Pendekatan dan alur kerja dalam pembuatan prototype
Strategi prototyping adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi acuan dalam membuat
prototype. Terdapat banyak pilihan dalam strategi prototyping. Berikut adalah
pendekatan-pendekatan yang bisa dipilih dalam pembuatan prototype.
a. Pendekatun-Pendekatun dalam Strutegi Prototyping
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang berbagai pendekatan dalam strategi
prototyping. Berikut adalah penjelasan masing-rnasing pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Bisnis
Pembuatan prototype dengan pendekatan aspek bisnis mengutamakan pada
pentingnya sebuah inovasi, proses perancangan kreatif, dan kesuksesan suatu
produk. Jadi, prototype harus marnpu membantu perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Lalu, strategi apa yang harus digunakan agar prototyping dan
pengembangannya rnenjadi efektif dalam kaitannya dengan pendekatan bisnis?
Berikut penjelasannya.
a. Informasi pada uji coba prototype harus dapat memberikan informasi yang
maksimal tentang kelebihan dan kekurangan suatu produk.
b. Prototype sebisa mungkin dapat menjadi representasi dari penggunaan
produk akhir.
c. Penerapan strategi prototyping harus sederhana.
d. Pembuatan prototype harus dilakukan lebih dahulu daripada proses
produksi. .
e. Produsen tidak boleh menamnbah peralatan baru ketika sedang melakukan
prototyping.2. Pendekatan rekayasa
Pada pendekatan aspek rekayasa, prototyping adalah kegiatan mengaplikasikan
ide pada suatu produk dan mewujudkannya menjadi bentuk fisik atau virtual.
b. Faktor-Faktor dalum Alur Kerja Prototyping
Berikut adalah faktor-faktor yang ada di dalam alur kerja kegiatan prototyping
a. Prototyping dapat dilakukan pada bagian-bagian dari suatu produk, bisa juga
dilakukan pada seluruh produk
Ketika kita akan rnembuat sebuah produk yang runnt, mungkin hal terbaik yang
bisa dilakukan oleh produsen adalah memecahnya menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil. Nantinya, bagian-bagian tersebut bisa dianalisa sesuai dengan
strategi prototyping.
b. Jumlah prototype yang digunakan
Faktor ini berkaitan dengan pertanyaan "apakah masuk akal untuk ‘membuat
prototype yang dapat diaplikasikan pada produk yang berbeda-beda atau
membuat prototuype yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis produk yang akan
dibuat?”
c. Protoype bisa berbentuk virtual (Analisa CAD, PEA, CFD, dan lain-lain) atau
fisik
Analisa prototype pada suatu produk yang rumit biasanya akan lebih mudah
dilakukan oleh komputer. Sehingga, pengembangan model CAD akan
membantu produsen dalam menganalisa prototype.
Namun, ada pula infonnasi yang hanya bisa didapatkan ketika produsen
membuat prototype fisik.
d. Pembuatan prototype bisa dilakukan dengan bantuan pihak di luar perusahaan,
bisa juga dengan nienggunakan metode rapid prototyping atau dilakukan oleh
pekerjaan perusahaan tersebut.
Melakukan outsourcing (menyerahkan urusan kepada pihak luar) dapat
membengkakkan biaya dan waktu. Namun, pembuatan prototype secara
outsourcing dapat membuat staff perancang produk dapat berfokus pada
masalah lain. Dengan menggunakan metode rapid prototyping, perancang dapat
mernpercepat produksi prototype yang akan dievaluasi. Yang terakhir,pembuatan prototype bisa dilakukan di dalam perusahaan. Cara in dianggap
sebagai cara yang paling murah namun berpotensi membuang buang waktu.
e. Fisik pada suatu prototype dapat dibuat ukuran skala
Jika kita berurusan dengan produk yang berukuran besar, seperti kapal dan
pesawat terbang, maka kita tidak akan mungkin rnernbuat prototype yang sama
ukurannya dengan produk akhirnya (kecuali untuk keperluan uji akhir). Maka
dari itu, kita bisa membuat skala fisiknya untuk rnengetes aspek-aspek tertentu
dalam desain produk tersebut.
B. APLIKASI TEKNIK RAPID PROTOTYPING DALAM PEMBUATAN
PROTOTYPE PRODUK PERANGKAT KERAS
CAD adalah alat yang sangat penting untuk pembuatan desain prototype produk perangkat
keras. Tujuan dari rapid prototyping adalah untuk pengembangan prototype dengan tempo
yang relatif cepat. Dengan memperpendek siklus pembuatan prototype evaluasi prototype.
Desainer akan lebih mampu mencari altematif lain dan membuat iterasi desain sebanyak
yang mereka mau. Dengan demikian, mereka akan lebih berpeluang menemukan solusi atas
pennasalahan yang ada pada prototype mereka.
Istilah rapid (cepat) adalah istilah yang tergantung pada konteks dan tingkat kesulitan suatu
proyek. Prototype awal, seperti sketsa produk, hanya memakan waktu beberapa menit.
Dalam fase berikutnya, prototype yang diproduksi dalam jangka waktu kurang dari 1
minggu masih bisa disebut sebagai prototype "cepat". Namun, prototype terakhir akan
memakan waktu paling lama, berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun. Semua
itu karena prototype harus memenuhi unsur presisi, interaktif dan evolusi
1. Rapid Prototyping Luar Jaringan
Rapid prototyping luar jaringan adalah proses pembuatan prototype yang tidak
memerlukan perangkat lunak. Rapid prototyping luar jaringan adalah alat untuk
evaluasi segala permasalahan yang berkaitan dengan desain. Maka, jika terdapat
kesalahan atau tak dipakai lagi, prototype tersebut akan dimusnahkan.a. Rapid Prototyping Luur Jaringan Menggunukun Kertas dan Pensil
Rapid prototyping dapat dilakukan paling cepat menggunakan kertas dan kertas
catatan kecil sebagai representasi dari sistem interaktif Dengan berperan sebagai
sistem dan pengguna, desainer dapat mengimplementasikan alternatif gambaran
dan interaksi dengan lebih cepat.
Selain itu, desainer dapat membuat "efek special" dengan biaya yang relative
rendah. Misalnya, desainer bisa membuat pointer dari kertas dan digerakkan sesuai
dengan arahan desainer. Dengan adanya on prototype ini, para desainer dapat
memperkirakan sistem antar-muka yang ada pada produk tersebut.
b. Membuat Mock Up
Mock up adalah bentuk realistis dari karya digital. Banyak desainer menggunakan
mock up untuk membuat ilustrasi desain hardware mereka.
Mock up biasanya dibuat dari kertas karton. Mock up adalah prototype fisik tingkat
pertarna. Dengan adanya mock up, desainer bisa mengetahui bagaimana interaksi
antara produk dengan pengguna akan berlangsung.
Dengan adanya mock up, desainer bisa menfokuskan desainnya pada aspek fisik,
seperti posisi tombol, dan lain-lain. Desainer juga dapat membuat beberapa mock
up untuk perbandingan antara input dengan output, dan juga sebagai alternatif untuk
skenario yang berbeda-beda.
2. Rapid Prototyping dalam Jaringan
Tujuan dari teknik rapid prototyping dalam jaringan adalah untuk menghasilkan
prototype dengan presisi tinggi daripada rapid prototyping luar jaringan. Dengan
adanya rapid prototyping dalarn jaringan, desainer bisa mengkomunikasikan idenya
lebih mudah kepada klien, manajer, pengembang dan pengguna. Selain itu, teknik
tersebut juga berguna bagi para desainer untuk membuat detail gambar suatu produk.
a. Simulusi Non-Interaktif
Simulasi non-interaktif adalah animasi komputer yang menggambarkan apa yang
dilihat oleh seseorang jika orang itu adalah pihak ketiga (orang yang tidak
mengoperasikan suatu produk tapi juga melihatnya secara langsung). Simulasi non-
interaktif dilakukan apabila rapid prototyping menggunakan video tidak mampu
rnenangkap detail kelemahan suatu produk.b. Simulasi Interakty
Dalam simulasi interaktif, desainer dapat membuat alat seperti adobe photoshop
untuk mernbuat Wizard of Oz.
C. PROTOTYPING DENGAN TEKNIK ELEKTRONIK DAN ELEKTROMEKANIK
DALAM PRODUK PERANGKAT KERAS
Berikut adalah salah satu cara prototyping dalam perangkat keras dengan menggunakan
teknik elektronik dan elektromekanik. Ini diambil dari studi yang dilakukan oleh Prof A.
Ahluwalia dari Corso LM ‘Materiali Intelligenti e Biomimetici’
1. Langkah Setelah Breadbaard-Papan Matrix
Pertama-tama, gunakan breadboard untuk penyusunan prototype dengan cepat. Papan
Matrix digunakan agar prototype dapat disalin untuk membuat PCB.
Gambar di atas adalah gambar papan prototype PCB dengan papanmatrix. Solderlah
komponen-komponen PCB dan potong beberapa kabel untuk selanjutnya dihubungkan
dengan komponen-komponen tersebut. Maka, jadilah sirkuit.
2. Prototype PCB
PCB adalah bagian yang menjadi pusat komponen komponen lain.
Sirkuit PCB dibuat dcngan cara mcnghubungkan material-material yang ada papan
PCB atau "dicetak" pada papan bernama substrat.
3. ECAD
ECAD atau Electronic Computer Aided Design adalah pcrangkat lunak untuk
mendesain sistem elektronik seperti PCB dan IC. Alat ini bekerja bersamaan dengan
alur desain, yakni penciptaan desain chip yang digunakan untuk mcnganalisa dan
mendesain chip semikonduktor. Sebelum ada EDA, IC disusun secara manual.RANGKUMAN
1. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam kegiatan prototyping:
a. Prototyping bisa berupa sebuah subsistem atau serangkaian dari beberapa subsistem,
atau keseluruhan sistem.
b. Melakukan prototyping atas bermacam-macam konsep dengan melakukan prototyping
atas satu konsep.
c. Prototype iterative vs I protoipe per konsep.
d. Protoipe bisa merupakan kerja virtual (Analisa CAD, FEA, CFD, dan lain-lain) atau
fisik.
e. Pembuatan prototype bisa dilakukan oleh pihak luar, bisa juga dengan menggunakan
metode rapid prototyping atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri.2. Prototype dapat dianggap sebagai bentuk artefak, baik dalam tingkatan berdiri sendiri atau
menjadi bagian dalam sebuah desain. .
3. Break-even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang
diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil
penjualan. Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi.
UJI KOMPETENSI 5
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Terdapat dimensi dalam proses prototyping.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Dimensi presisi biasanya berhubungan dengan ....
a. detail
b. daya tahan
c. waktu
d. keindahan
e. bentuk
3. Kegiatan protyping yang melibatkan pengguna ke dalam seluruh kegiatan perancang
adalah protoyping ....
a. berbasis pengguna
b. iterative
c. kooperatif
d. berbasis tugas
e. horizontal4. Hal yang pertama dilakukan dalam ruang desain adalah ....
a. memunculkan ide sebanyak banyaknya
b. menetapkan batasan
c. mengeliminasi ide
d. mengubah batasan
e. mengeksekusi ide
5. Terdapat tahapan prototyping menurut Harris.
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
6. Berikut bukan merupakan software yang digunakan untuk merancang bangun prototype
....
a. Spreadsheet
b. Database
c. Pengolah graiik
d. CASE
e. USD
7. Yang harus dilakukan pada tahap akhir prototyping adalah ....
a. mengubah prototype menjadiperangkat lunak
b. merencanakan pembuatan {
c. diskusi
d. menetapkan batasan ·
e. mengeksekusi ide
8. Yang menjadi penyebab kegagalan suatu perusahaan dalam meniru perusahaan lain yang
lebih sukses adalah ....
a. ketersediaan tenaga ahli
b. sistem kerja
c. nama tenar
d. nama barang
e. sistem manajemen9. Prototype vertical memiliki keunggulan dalam hal ....
a. interaktif
b. presisi
c. keluasan
d. cakupan komponen
e. keluwesan
10. Prototype biasanya memuat prediskis siklus hidup suatu produk. Hal tersebut merupakan
bagian dari dimensi ....
a. evolusi
b. interaktif
c. presisi
d. estetika
e. representasi
11. Lihatlah penjelasan berikut!
1. Informasi pada uji coba prototype harus dapat memberikan informasi yang maksimal
tentang kelebihan dan kekurangan suatu produk.
2. Prototype sebisa mungkin dapat menj adi representasi dari penggunaan produk akhir.
3. Penerapan strategi prototyping harus sederhana.
4. Prototyping dapat dilakukan pada bagian-bagian dari suatu produk, bisa juga
dilakukan pada seluruh produk.
5. Membuat prototype yang dapat diaplikasikan pada produk yang berbeda-beda atau
membuat prototype yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis produk yang akan
dibuat.
Yang bukan termasuk syarat prototype untuk pendekatan bisnis adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 5
c. 4 dan 5
d. 3 dan 5
e. 2, 4, 512. Prototype pendekatan bisnis lebih menekankan pada ....
a. cita rasa
b. keuntungan
c. keindahan
d. subjektivitas
e. perhitungan mantap
13. Penyerahan urusan pekerjaan kepada pihak luar disebut juga dengan sistem ....
a. outsourcing
b. kontrak
c. pegawai tetap
d. freelance
e. mitra bisnis
14. Pak Banu ingin membuat prototype PCB komputer. Sebagai awalan, maka ia harus ....
a. mencari kabel
b. menggambar sketsa PCB yang ia inginkan
c. mencari informasi mengenai PCB
d. sekolah kelistrikan
e. bekerja sebagai tukang servis elektronik
15. Setelah membuat rancang bangun prototype, desainer bisa melakukan langkah
selanjutnya, yakni ....
a. Ujiprototype
b. Evaluasi dengan pengguna
c. Mengidentiiikasi prototype
d. Mengubah ke dalam sistem penuh
e. Menyiapkan prototype USD
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Apakah kegunaan dari garis bertitik tebal?
2. Apakah kegunaan dari garis tebal?
3. Kapan skala pengecilan bisa dipergunakan?
4. Kapan skala penuh bisa dipergunakan?
5. Sebutkan tiga jenis perspektif berdasarkan hukum konvengensi!6. Jelaskan mengenai biaya produksi!
7. Apakah yang dimaksud biaya tetap?
8. Apakah yang dimaksud biaya variabel?
9. Berilah contoh biaya tetap dan biaya variabel!
10. Jelaskan yang dimaksud analisis BEP!
TUGAS
Bayangkanlah kamu menjasi seorang pengusaha microprocessor komputer.
Setelah itu, buatlah makalah mengenai prototype micro processor buatanmu.
Tulislah juga proses proses pengerjaan prototype buatanmu dari awal sampai akhir !
oke makasih banyak sudah share
BalasHapussolder uap
Ada jawabannya tidak?
BalasHapusAda jawabannya tidak?
BalasHapusAda jawaban nya tidak?
BalasHapusgood job gan
BalasHapuspenyedot timah solder
mantap gan
BalasHapushttps://jatimtimes.com
https://malangtimes.com
Males gada jawaban
BalasHapusMantep
BalasHapus